Tuesday, September 23, 2008

AKU BUNTU

Pagi ini,

aku seperti hari-hari biasa,
meniti suatu pencarian dan pengertiaan,
dan pemahaman,

tapi aku masih gagal menemuinya,
gagal menyelaminya,

hatiku terus mendesak,
beredarlah dari tempat yang tidak memerlukanmu,
dan hatiku berkata lagi bertahanlah,
kerna ia sangat memerlukanmu,

lantas aku makin keliru,
yang mana harusku turutkan,
aku menjadi buntu,

lantas aku diam membisu,
membiarkan semua persoalan berlegar,
dan berlalu dalam kekalutan pemikiranku,

kenapa???,,,
apakah kita akan melindungi sesuatu yang kita sayangi,
atau kita perlu melukakan sesuatu yang kita sayangi,

aku buntu,
mungkin itu bukan perasaan sebenar,
kerna itu hanyalah sandaran,
yang hanya hadir untuk seketika,
menghilangkan kebosanan,
menenangkan jiwa yang memberontak,

yang tidak menginginkan aku,
untuk terus berada di situ,
perlukah aku bertahan pada pengertiaan,
yang tak kan pernah ada,

atau perlukah aku beredar,
dan membiarkan semuanya begitu sahaja,

benar,
aku ingin beredar,
kerna hatiku merasa sakitnya,

tapi aku juga enggan beredar,
kerna aku seperti terikat padanya,

tapi sampai bilakah aku mampu bertahan,
aku tak bisa menentukannya,

hanya ia yang mampu,
membuat aku terus bertahan,
untuk terus berada di situ,
dan terikat padanya,
atau beredar kerna,
ia tak memerlukannya,

tapi kenapa???
ia masih lagi enggan,
memahamiku,
dan terus menyakitiku,

mungkin,
aku yang salah,
kerna telah tersalah tafsir,

hatiku terasa berat,
untuk beredar,
tapi hatiku,
menjadi kuat,
untuk berlalu,
disaat ku merasakan,
ia tak pernah menginginkanku,

mungkin,
aku tak pernah wujud,
di situ,
maka,
aku tak dimegertikan,

aku buntu,
aku tak bisa memahaminya,
lantas aku hanya mampu,
berdiam.

0 comments: